Dusun Sri Pengantin Terisolasi Dampak Banjir

465

MUSI RAWAS, NS – Desa Pasenan, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, adalah yang paling terdampak parah akibat banjir bandang, pada Kamis (27/5/2021) lalu.

Tenyata desa ini mempunyai satu dusun yang terpisah jauh dari pusat desa. Nama Dusun Sri Pengantin. Jaraknya puluhan kilometer dari pusat desa. Disana dihuni 80 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk lebih dari 200 jiwa.

Akses menuju dusun Sri Pengantin ini hanya bisa melalui sungai. Dengan transportasi perahu ketek. Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Bal, pada Kamis (27/5/2021) siang, membuat dusun ini semakin terisolasi. Karena air yang meluap membuat perahu ketek tidak bisa beroperasi.

Siang itu, Jumat (28/5/2021), air memang sudah surut. Namun aliran sungai masih cukup deras. Menurut laporan ada beberapa warga yang terdampak banjir di Dusun Sri Pengantin.

Menariknya, dengan penuh jiwa bertualang, Komandan Kodim (Dandim) 0406/MLM (Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara), Letkol Inf Erwinsyah Taupan SH MSi, berinisiatif mengatarkan lansung bantaun sembako ke Dusun Sri Pengantin.

“Kita harus mengantarkan logistik atau sembako ke Sri Pengantin, sambil memantau dan memastikan kondisi disana. Informasinya memang tidak ada rumah yang benar-benar terendam. Hanya saja banjir bandang sejak Kamis, akses kesana sulit, sehingga dusun itu terisolir,” kata Dandim 0406/MLM Letkol Inf Erwinsyah Taupan SH MSi, didampingi Danramil STL Ulu Terawas, Kapten Inf Abas Syarif Hidayat, sebelum bertolak ke Sri Pengantin.

Anggota TNI dan BPBD Musi Rawas, serta beberapa awak media, termasuk wartawan media ini, ikut dalan rombongan.

Bertolak dari demaga di Desa Pasenan sekitar pukul 14.30 Wib. Di perjalan, terlihat jelas bekas banjir bandang yang cukup tinggi. Banyak pohon-pohon di bibir sungai yang tercabut akibat derasnya air saat banjir.

Meski sudah sedikit surut, arus Sungai Bal masih cukup menguji nyali. Sebab kondisi ombaknya cukup jeram. Bahkan cocok menjadi lokasi main arum jeram.

Untuknya operator perahu ketek-nya sudah terbiasa mengendilkan perahu yang terbuat dari papan tersebut.

Hampir dua jam perjalanan menyusuri sungai Bal, baru lah tiba di Dusun Sri Pengantin. Tim disambut antusias oleh warga setempat. Bantuan yang dibawa sangat berharga bagi mereka.

“Perjalanan menuju Sri Pengantin, luar biasa, cukup menantang. Sebenarnya demi kepentingan masyarakat di Sri Pengantin, akses jalan darat patut diperjuangkan,” kata Dandim saat tiba di lokasi.

Dengan ramah, Letkol Inf Erwinsyah lansung berbincang dengan masyarakat setempat. Dari informasi masyarakat itu, banyak hal yang masih dibutuhkan warga disana. Selain akses jalan darat, warga membutuhkan listrik, fasilitas kesehatan yang layak.

“Dengan kita melihat langsung, jadi tahu kondisi ril di lapangan. Mungkin kedepan TNI melalui program TMMD bisa bersinergi dengan pemerintah kabupaten dalam membangun desa,” imbuhnya.

Ketua RT 03, Dusun Sri Pengantin, Indra melaporkan, ada satu pondok panggung diseberang dusun yang hampir mengalami kemalangan, saat banjir hebat pada Kamis itu. Pondok tersebut dihuni 5 orang, suami-istri dengan dua anak, kemudian satu orang adik ipar. Saat air meluap mereka masih di dalam pondok tersebut.

“Untung warga disini cepat membantu, mengevakuasi dengan perahu ketek. Kalau terlambat membantu, mungkin mereka sudah hanyut bersama pondok itu,” katanya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, dibukanya akses jalan darat menjadi harapan besar warga setempat. Selain belum dibuka jalan, di sana juga tak ada sinyal telpon maupun internet.

“Listrik juga belum sampai kesini. Disini mengandalkan tenaga surya seadanya. Lampu jalan ada tujuh unit tenaga surya. Saat ini tidak satupun yang menyala,” ceritanya.

Yang sangat diharapkan lagi adalah, adanya fasilitas kesehatan. Selama ini jika mau berobat harus ke pusat desa, dengan naik perahu ketek. Harus menempuh puluhan kilometer.

Namun, karena sulit, kebanyakan warga kalau sakit, berobat secara tradisional di kampung. Sebab Tidak semua warga memiliki perahu ketek.

Pun jika ada yang ingin melahirkan, sangat sulit menjangkau fasilitas kesehatan. “Kebanyakan melahirkan di dukun beranak, termasuk tiga anak saya, semua lahir dibantu dukun di dusun ini,” cerita Indra.

Salah satu warga Sri Pengantin, Mulukosa (35), mengaku senang dikunjungi langsung oleh Dandim 0406/MLM. “Bantuan yang dibawa sangat bermanfaat bagi kami,” katanya.

Memamg rumahnya tidak terendam, namun kebunnya kopinya yang terdampak. Sebab berada agak dekat dengan sungai. “Bahkan ada kopi yang sudah dipetik ikut hanyut,” cetusnya, sambil mengatakan warga masih kwatir terjadinya banjir susulan.

Sementara itu, menurut data BPBD Musi Rawas, banjir tejadi Kamis (27/5) melanda dua kecamatan, yakni Kecamatan Selangit dan Kecamatan STL Ulu Terawas. Akibat meluapnya sungai Lakitan dan Sungai Bal.

Dari dua kecamatan itu total ada  547 rumah terendam, tiga rumah hanyut, empat rumah ibadah terendam. Serta Puskemas Pembantu (Pustu) dan Kantor Desa juga ikut Terendam.

Namun hingga Sabtu (29/5) air sudah surut. Selain itu di Desa Pasenan satu jembatan terpantau putus, akibat diterjang banjir.

Secara rinci, Plt Kepala BPBD Kabupaten Musi Rawas, Darsan menjelaskan di Desa Pasenan dari data lapangan, banjir merendam sekitar 300 rumah, dua tempat ibadah, satu sekolah dan dua rumah hanyut.

“Di Desa Batu Gane, Kecamatan Selangit, data dari tim di lapangan banjir merendam tujuh rumah warga, selain itu fasilitas umum seperti kantor desa, PAUD, Pustu juga terendam banjir,” katanya.

“Saat ini air sudah surut, masyarakat sudah bisa beraktifitas seperti biasa dan saling gotong royong membantu membersihkan sisa banjir,” jelas Darsan.

Kemudian di Desa Muara Nilau terdata 120 rumah terendam. Air juga sudah surut. Di Desa Prabumenang terdata 60 rumah, masjid yang terendam. Serta di Desa Taba Gindo yang terendam 60 rumah, satu mushola dan sekolah. (Rudi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here