Meski Terbatas Transportasi, Pelajar di Mura Tetap Semangat Sekolah

116

MUSI RAWAS, NS – Para pelajar di Kabupaten Musi Rawas (Mura). Tetap semangat bersekolah untuk menuntut ilmu. Meski membahayakan keselamatan dengan naik di atas atap mobil. Hal ini lantaran dikarenakan keterbatasan transportasi.

Pantauan wartawan Nusantarasumsel.com saat di lapangan, tepatnya di Kecamatan Selangit terlihat beberapa pelajar terpaksa harus naik hingga ke atap angkutan desa (Angdes). Lantaran tak kebagian tempat duduk untuk di bagian dalam.
“Kami ingin sekolah, karena rumah kami jauh dari sekolah, dan minimnya transportasi, jadi kami terpaksa naik di atas atap mobil, supaya sampai di sekolah, “ungkap salah seorang pelajar saat diwawancara wartawan Nusantarasumsel.com, kemarin.
Padahal, sedikitnya ada 10 unit kendaraan bus sekolah terparkir rapi di halaman belakang Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Mura, di Kompleks Perkantoran Agropolitan Center Muara Beliti.
Kendaraan itu terparkir di Disdik Musi Rawas sejak awal masuknya Covid-19 di Kabupaten Musi Rawas, atau awal-awal 2022 lalu, hingga hari ini.
Sebelumnya, kendaraan bus sekolah tersebut sempat didistribusikan di 10 Kecamatan berbeda, yang diperuntukan untuk antar jemput para pelajar ke sekolah dan dari sekolah.
Sementara, Staf Keuangan dan Aset Disdik Musi Rawas, Jon Hernedi saat dikonfirmasi mengaku, ada 10 unit kendaraan bus sekolah, dimana 1 diantaranya busi mini, yang saat ini terparkir di Disdik Mura.
“Iya benar, ada 10 unit kendaraan bus yang terparkir di Disdik Musi Rawas,”kata Jon Hernedi, Rabu (1/3/2023).
Dikatakan Jon, kendaraan tersebut sudah terparkir sejak awal covid-19 atau awal 2020 sampai saat ini. Lantaran keterbatasan anggaran untuk operasional bus sekolah.
“Sejak awal covid-19 ditarik ke Dinas, karena tidak ada anggaran untuk operasionalnya,” ucapnya.
Dimana, lanjut Jon sebelumnya, kendaraan tersebut didistribusikan ke beberapa Kecamatan yakni Megang Sakti, BTS Ulu, Selangit, STL Ulu Terawas, Muara Kelingi, Muara Lakitan, Tugumulyo, Jayaloka, Tuah Negeri dan Kecamatan Sumber Harta.
Sebab sambung Jon, biaya operasional termasuk sopir dibebankan ke Disdik Mura. Sehingga, dengan keterbatasan anggaran, bus tersebut di tarik kembali.
“Kalau tidak ada kendala, InsyaAllah di tahun ini akan kembali di distribusikan ke Kecamatan, tepatnya pada Maret ini kita mulai launching,” jelasnya.
Disinggung mengenai rute, Jon mengaku, tidak mengetahuinya secara pasti. Namun yang jelas, tugasnya untuk antar jemput anak sekolah sampai ke depan pintu sekolah.
Pasalnya, mengenai rute sopir itulah yang lebih paham, dimana jemputnya, tapi kalau titik tujuan pasti di sekolah masing-masing, baik itu SD, SMP maupun SMA. (ana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here